Saturday, August 13, 2011

Album Foto Pendudukan Jerman di Kepulauan Channel

Pasukan Jerman berbaris melintasi Gereja Parish di St Peter Port, Guernsey (1940)

Dua orang gadis Prancis yang menjadi anggota OT di Alderney. Caption aslinya ditulis dalam bahasa Jerman: "Dua orang personil pembantu Prancis untuk Org. Todt, Alderney, 1942"


"Akhirnya bebas!" Para pekerja paksa asal Spanyol yang bergembira setelah dibebaskan sedang menunggu kepulangan mereka kembali ke tanah air

Plakat peringatan untuk para pekerja paksa di sebuah rumah sakit bawah tanah di Guernsey

Beberapa bangunan yang dibuat belakangan adalah kubah yang dilengkapi dengan enam jendela senapan mesin di tanah 'la Rocque Onvoy' yang terletak di Mt Matthieu, St Ouen, Jersey. Bunker ini dibangun sebagai pelengkap wilayah pertahanan 'Doktorhaus'

Beberapa formulir yang harus diisi oleh penduduk Kepulauan Channel selama masa pendudukan Jerman

Etalase pertokoan di King Street dan Halkett Place, St Helier, Jersey. Pada awal pendudukan toko-toko ini memajang barang-barang mewah dan luks yang diperuntukkan bagi prajurit-prajurit Jerman sebagai kenang-kenangan bagi keluarga mereka di kampung halaman dan dijual dengan harga yang terjangkau

Sebuah sudut etalase toko Burton (bandingkan dengan foto sebelumnya!) yang menjadi pusat "pameran" propaganda Nazi - dalam hal ini buku-buku dan pamflet yang berkaitan dengan subyek tersebut: "The Decline and Fall of the British Empire" dan "Famine in England" disandingkan dengan foto Hitler serta bendera swastika

Kepala surat kabar berbahasa Jerman 'Deutsche Inselzeitung'

"Pelajaran Hari Ini Dalam Bahasa Jerman", yang muncul dalam koran 'Guernsey Evening Press' terbitan 17 Agustus 1940

Tak mampu melawan dengan senjata, beberapa penduduk Kepulauan Channel "melawan" dengan tulisan, seperti yang terpasang di depan sebuah toko kepunyaan Yahudi di Jersey ini. Arti dari pengumuman di atas adalah "Diambil-alih oleh Yahudi"

"V for Victory!" (V untuk Kemenangan). Hasil kerjaan orang yang tidak diketahui di Jersey. Bila si pelakunya ketahuan oleh pasukan pendudukan Jerman, dia dapat mendapat sebuah hukuman yang serius!

Bon dari pembelian sebuah kaos kepunyaan seorang prajurit Wehrmacht bernama Hans-Gerhard Sandmann (216.Infanterie-Division) tertanggal 8 April 1941

Seperti yang terbukti di bagian dalam loker prajurit ini, ternyata poster wanita cantik dan seksi juga populer di kalangan serdadu Wehrmacht!

Kebanyakan prajurit menghabiskan waktu dengan hal-hal membosankan, seperti yang dilakukan oleh para anggota 216.Infanterie-Division ini, yang dengan gembira membersihkan senapan mereka di tempat penginapan tentara

"Sibuk tidak melakukan apa-apa!" Seperti yang semua prajurit di Kepulauan Channel ketahui, bahwa kebanyakan waktu mereka dihabiskan untuk menunggu suatu peristiwa besar terjadi!

Memanfaatkan sinar matahari sebaik mungkin: Para prajurit dari 216.Infanterie-Division menikmati sebuah piknik sederhana di tengah musim panas tahun 1940

Bagian belakang tempat akomodasi Werner Wagenknecht, yang diambil saat adanya pesta perpisahan buat 'der Spiess' (berada di ujung barisan). Werner berdiri di sebelahnya dan kemudian mengambil alih komando sebagai Sersan-Mayor dari unit medis

Ini adalah bagian dalam ruang makannya, yang telah dihias oleh para prajurit dengan bendera Swastika, Hoheitszeichen Wehrmacht dan lampu-lampu kecil di atas perapian. Pada tahun 1943, dindingnya mendapat sentuhan dari seorang seniman amatir dengan pemandangan kampung halaman (heimat)


Dan ini adalah hasil dari kerja keras mereka: Mereka memenangkan kompetisi akomodasi terbaik periode 1943-44 dan mendapat sertifikat ini bulan Maret 1944!

Gaumont Palace Sinema di Guernsey yang sedang memutar film "Sieg Im Westen" (Kemenangan Di Barat)

Unteroffizier Werner Wagenknecht (kiri) dan seorang Gefreiter sedang membaca edisi berbahasa Jerman dari surat kabar lokal. Werner memakai schützenschnur (tambang bahu) yang dianugerahkan kepadanya saat bertugas di unit infanteri dari tahun 1936-1938. Kedua orang ini sebenarnya sedang duduk di atas atap dari bunker bawah tanah mereka!

Apakah prajurit-prajurit Jerman ini berangkat secara sukarela ataukah telah mendapat instruksi dari atasan mereka untuk ramai-ramai menonton "Sieg Im Westen" di bioskop Jersey?

Pengumuman yang dipasang di sebuah bioskop di Guernsey selama berlangsungnya pendudukan Jerman

Pertunjukan musik militer ini diselenggarakan di Royal Connaught Square, St Anne, Alderney. Di sebelah kiri adalah markas besar tentara Jerman di pulau tersebut, yang kini menjadi Hotel Royal Connaught

Baik pasukan pendudukan maupun penghuni pulau mendapat kesempatan yang sama untuk menyaksikan konser live di Taman Candie, St Peter Port, Guernsey

Band Jerman ini tampaknya mempunyai "penggemar" yang cukup banyak (baik kalangan militer maupun warga sipil) saat melakukan konser di West Park, St Helier

Acara berburu yang sukses! Tak diragukan lagi kalau kelinci malang ini akan menjadi salah satu tambahan yang menyenangkan untuk jatah ransum sehari-hari yang diterima oleh si prajurit. Senjata yang digunakan sendiri tampaknya merupakan salah satu senjata rampasan yang diambil dari penduduk lokal

Salah satu "kreasi seni" yang terdapat dalam buku pengunjung Hotel Soldatenheim di pantai St Brelade

Berkuda terbukti selalu menjadi salah satu cara terbaik untuk melepaskan ketegangan - meskipun hanya mungkin untuk para anggota garnisun yang mempunyai kuda atau bertugas di kavaleri

Suasana di dalam ruang makan perwira dari sebuah Soldatenheim di Guernsey


Suasana dalam ruangan Soldatenheim 3 di Grande Rocques (sekarang telah berganti menjadi Hotel Wayside Cheer). Pada bulan Mei 1945 tempat ini digunakan sebagai kamp internir sementara bagi para perwira dan bintara Jerman sebelum diberangkatkan ke kamp tawanan sebenarnya di Inggris daratan

Foto ini tampaknya biasa saja, tapi menjadi sesuatu yang menarik bila kita mengetahui cerita di baliknya: Dia memperlihatkan anak-anak pasangan Daphne dan George Pope (petugas mercusuar Casquet) bersama dengan dua orang wanita Prancis yang dipaksa untuk 'bekerja' di rumah bordil di Alderney. Sang fotografer sendiri tidak lain tidak bukan adalah Hauptmann Helmuth Lang, ajudan Generalfeldmarschall Erwin Rommel, yang mengambil foto ini saat dia sedang menghabiskan masa cuti di Kepulauan Channel dan kemudian berteman dengan keluarga Pope

Prajurit Jerman di Pelabuhan Creux yang berada di Pulau Sark, musim panas 1940. Pintu masuk terowongan yang berada di belakang mereka mengarah ke Vallée du Creux dan telah dibuat menembus batu karang!

Prajurit Jerman memberi rokok pada gadis lokal di salah satu tempat pemandian yang berada di St Peter Port, Guernsey

Para pekerja Organisation Todt (OT) dalam perayaan ulang tahun Adolf Hitler

Seperti yang bisa kita lihat di atas, tampaknya orang-orang Jerman sudah 'kecanduan' tanda penunjuk jalan! Foto ini diambil di bawah jalan raya St Julian di St Peter Port, Guernsey. Mobil Morris sipil tersebut telah lulus 'uji' untuk digunakan oleh badan sensor pers Jerman dan berjalan di sisi kanan jalan

Perayaan ulang tahun Führer di St Peter Port, Guernsey, tahun 1942

Pemakaman tentara Jerman di Teluk St. Brelade, Jersey, tahun 1945. Pada tahun 1961 semua kerangka yang dikuburkan disana dipindahkan dan dikuburkan kembali di Mont-des-Huisnes di Normandia

Menara Observasi Jerman (MP2) dan stasiun tanpa kabel di La Corbiére, Jersey. Bangunan ini sekarang digunakan oleh Radio Jersey, yang digunakan untuk memonitor lalulintas keluar-masuk kapal yang melintas di sebelah barat-daya Selat Inggris

Menara Pleinmont (MP3) di Guernsey. Marinepeilstand yang berfungsi sebagai alat pencari arah jangkauan artileri untuk Angkatan Laut ini telah direstorasi kembali pasca-perang

Menara Observasi Mouriaux di Alderney. Foto yang diambil pasca-perang ini memperlihatkan tambahan tangki air di atas

Menara Angkatan Laut MP2 di Stutzpunkt Langenberg yang berlokasi di L'Eree. Bagian eksteriornya dicat sehingga seakan-akan terbuat dari bahan granit. Perhatikan senjata PaK 3,7cm di atas kubah tank Renault R35 di latar depan. Begitu baiknya kamuflase yang dilakukan terhadapnya, sehingga kalau saja saya tidak menyebutkannya, anda pasti tidak akan 'ngeh' dengan keberadaannya!

Ini adalah MP4 yang terletak di Guernsey dan dibangun tahun 1942. Dia terletak di L'Angle, Pleinmont

Pintu masuk ke terowongan Höhlgang 12 yang berada persis di bawah gereja St Saviour, Guernsey. Dia terutama digunakan sebagai tempat penyimpanan amunisi dan kendaraan

Tanda di atas pintu masuk terowongan St Saviour

Dilarang menyalakan cahaya atau rokok di terowongan St. Saviour

Salah satu dari begitu banyak terowongan yang terdapat di Guernsey

Peluru raksasa untuk artileri 305mm yang harus diangkat dengan menggunakan crane

Suasana di dalam pos komando bateri (Leitstand) dari Batterie Mirus yang berada di bawah tanah


Senjata artileri pantai 220mm yang terletak di Jerbourg, Guernsey

Kubah tank Renault R35 Prancis yang dilapisi beton dan digunakan sebagai posisi senjata pertahanan

Salah satu pantai lain untuk dilindungi. Dua orang prajurit Jerman memperhatikan pantai yang bisa menjadi tempat pendaratan pasukan Inggris

Sekelompok perwira Jerman meninjau salah satu pulau di Kepulauan Channel


Foto yang memperlihatkan kondisi di dalam bunker tempat PaK 36(t) 4,7cm, yang telah digunakan pula sebagai tempat "menyimpan" MG 37(t). Kedua senjata ini merupakan hasil rampasan dari Cekoslowakia

Kecil tapi efektif: Pos senapan mesin MG34 dengan awak satu orang

Sebagai perlindungan jarak-dekat bagi bunker di tepi pantai ini adalah MG34 di atas atap dan PaK 35/36 3,7cm yang berada di pinggir dengan dikelilingi oleh karung pasir

Flak 88mm ini dipakai sebagai senjata pertahanan pantai dalam posisi terbuka di La Mayne, Jersey. Perhatikan bahwa penyangga rekuperatornya (recoil) telah diberi tambahan pelindung dari ancaman pecahan bom yang terbuat dari kayu tebal!

Artileri pantai yang terlindung dengan baik oleh "pembungkus" kamuflasenya

Sebuah senapan mesin MG34 yang terpasang di atas dudukan di dalam sebuah bunker pantai


Dalam beberapa kasus, pasukan pendudukan Jerman memanfaatkan senjata bohong-bohongan (Schienstellung) di Kepulauan Channel. Foto di atas adalah contoh salah satunya yang terletak di Fort Le Marchant, Guernsey

Sebuah lampu sorot yang ditempatkan di pantai


Sebuah lampu sorot pantai yang ditempatkan di dalam kubu pertahanan

Alat pencari jarak ini dilapisi dengan lapisan beton untuk memberi tambahan perlindungan dari serangan bom udara atau artileri musuh

Membungkus lampu sorot pantai

Radar Grosse Würzburg ini (yang diselimuti oleh kamuflase hidup) adalah instalasi radar di Batterie Mirus. Reflektor parabolanya mempunyai diameter 7,5m (bandingkan dengan radar Würzburg standar yang hanya 3m). Perhatikan juga dudukannya yang terbuat dari beton!

Foto yang memperlihatkan Radar Würzburg di Jersey, lengkap dengan parit dan bunker untuk para awaknya. Würzburg sendiri adalah radar senjata anti pesawat udara yang sangat akurat sampai jangkauan 40km

Mengoperasikan piringan radar Würzburg Dora

Pusat Pengendali Arah sedang beroperasi

Alat anti pasukan udara yang dilengkapi dengan peledak yang direkatkan di bagian atasnya. Para petani sangat membenci alat tersebut karena mereka khawatir ternak mereka akan nyasar dan kemudian meledak dengan sukses!

Perintang pantai ini juga dilengkapi dengan ranjau khusus yang ditempatkan di bagian atasnya

Perhatikan lubang pertahanan infanteri yang paralel dengan tembok di belakang rumah pertanian ini!

Pengerjaan konstruksi penutup K 331(f) 10,5cm yang berseberangan dengan Hotel Imperial di Pleinmont, Guernsey

Ternyata bukan kambing saja yang ada "kambing guling", karena "bom guling" juga eksis! Ini adalah bom terkamuflase yang disimpan di atas bukit, yang akan dilepaskan dan digelindingkan ke bawah bila ada musuh yang coba-coba memanjat. Salah satu inisiatif orang-orang Jerman!

Ladang ganja eh ranjau Jerman di Alderney. Pengumuman di atas kalau diartikan berbunyi: "Nekad Masuk Modar Ora Tanggung Jawab!"

Halaman depan surat kabar lokal di Guernsey, "The Star", edisi 8 Mei 1945

Tawanan perang Jerman berkumpul di pantai sambil menunggu LST yang akan memberangkatkan mereka ke kamp tawanan di Inggris, 19 Mei 1945. Pantainya sendiri terletak antara West Park dan First Tower di St Aubin, Jersey


Brigadier Alfred Snow (komandan pasukan Inggris yang membebaskan Kepulauan Channel dari pendudukan Jerman) dan anggota rombongannya sedang berkeliling meninjau pertahanan Jerman di Kepulauan Channel dengan diantar oleh "guide" tawanan Wehrmacht. Disini mereka sedang memperhatikan sebuah bekas kubah tank Renault Prancis yang telah ditanam di atas tanah menggunakan beton sebagai alat pertahanan

Tawanan Jerman menggali jalan kereta api di Jersey


 Suasana di dalam kapal HMS Bulldog saat perundingan pertama antara pihak Inggris dan Jerman sebelum penandatanganan dokumen penyerahan kekuasaan dari tangan Jerman ke Inggris, Mei 1945. Dari kiri ke kanan di sekeliling meja: Rear-Admiral Charles Gage Stuart (Royal Navy), Brigadier General A E Snow (Chief British Emissary), Captain H Herzmark (German Army), Wing Commander Archie Steward (Royal Air Force), Lieutenant Colonel E A Stoneman, Major John Margeson, Colonel H R Power (all of the British Army) and Kapitänleutnant Armin Zimmermann (Kriegsmarine)


Vizeadmiral Friedrich Hüffmeier dan Generalmajor Rudolf Wulf tak lama setelah kedatangan mereka di Plymouth, Inggris, sebagai tawanan perang tanggal 12 Mei 1945. Hüffmeier adalah komandan pasukan Jerman di Kepulauan Channel sekaligus komandan Festung Guernsey, sementara Wulf adalah komandan 319.Infanterie-Division yang ditempatkan di Kepulauan Channel


Kartun pembebasan. Tak lama setelah menyerahnya Jerman, terdapat kebutuhan dari penduduk Kepulauan Channel untuk kartu-kartu ucapan dan kartu pos yang nantinya dikirimkan ke sanak keluarga dan kerabat yang mengungsi ke daratan Inggris. Kartun karya Bert Hill, yang nampaknya dibuat di belakang sebuah kartu pos ini, telah mengungkapkan semuanya!


Sumber :
Buku "Channel Islands At War: A German Perspective" oleh George Forty
Foto koleksi Alderney Museum
Foto koleksi Guernsey Museum
Foto koleksi Jersey Museum
Foto koleksi La Valette Museum
Foto koleksi Sark Museum
Foto koleksi pribadi Hans-Gerhard Sandmann
Foto koleksi pribadi Richard Heaume
Foto koleksi pribadi Werner Wagenknecht

www.iwm.org.uk

No comments: