Thursday, October 27, 2011

Krad Melder, Kradschützen, dan Krad Mantel (Semua Yang Berhubungan Dengan Unit Sepeda Motor Nazi Jerman)!

Sekelompok pengendara sepeda motor dalam sebuah latihan di barak mereka tahun 1939. pengendara sepeda motor (Kradmelder/Kradschützen) diperkenalkan dalam berbagai tipe situasi pertempuran dan dilatih untuk berkendara ke tengah medan laga, turun dari kendaraannya dan bertempur, untuk selanjutnya cepat-cepat mundur dari kontak dengan musuh. Dalam kenyataannya di lapangan, beberapa unit yang dilengkapi kendaraan semacam ini berkekuatan jauh lebih besar dari musuh yang mereka hadapi, tapi mereka tetap harus menghentikan pertempuran demi melaporkan situasi di front kepada pasukan utama!



Foto hasil karya Kriegsberichter Erich Borchert ini memperlihatkan para perwira dari 6. Panzer-Division sedang berdiskusi selama berlangsungnya kampanye militer di Prancis, musim panas tahun 1940. Di belakang mereka terparkir sebuah tank medium dari jenis Panzer 35(t) buatan Cekoslowakia. Berdiri di tengah memakai kradmantel adalah Major Hans-Karl Schenck (Kommandeur Panzer-Abteilung 65), sementara yang menunjuk di sampingnya adalah Hauptmann Erich Löwe (Chef 3.Kompanie / Panzer-Abteilung 65). Berdasarkan buku "Panzer-Regiment 11 / Panzer-Abteilung 65 1937-1945" karya Michael Schadewitz (halaman 162), pada tanggal 12 Juni 1940 - di tengah berlangsungnya gerak maju tentara Jerman di Prancis dan dengan sebab yang tidak diketahui - Major Schneck ditarik dari front dan posisinya digantikan oleh Major Theodor Kretschmer. Schenck sendiri kemudian dimutasi menjadi Komandan Panzertruppenschule, sebuah jabatan yang "kurang menggairahkan" bagi seorang prajurit tempur! Atas jasa-jasanya dalam merebut secara utuh sebuah jembatan strategis di kanal Oise, menawan para perwira staff AD ke-9 Prancis di La Catelet dan merebut desa Doullens dari tangan musuh, Hauptmann Löwe dianugerahi medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 4 September 1940


Dua orang prajurit Jerman tertidur pulas di tangga di depan pintu yang terbuka, tampaknya terlalu lelah untuk mencari tempat istirahat lain yang lebih "layak" setelah melakukan perjalanan jauh. Mereka bahkan tidak peduli lagi dengan senapan Kar98k dan stahlhelm yang tergeletak di dekatnya (kemungkinan karena wilayah ini sudah dinetralisir dari musuh), sementara bekas makan siang terlihat masih tersisa di sebelah kiri tangga. Dari kradmantel yang mereka kenakan, kita bisa mengetahui bahwa mereka berdua berasal dari satuan pengendara motor (kradmelder atau kradschützen). Kradmantel sendiri mempunyai nama resmi "Schutzmantel für Kraftradfahrer" (pakaian pelindung untuk pengendara sepeda motor)


Dua orang Kradmelder (pengantar pesan bermotor) berjuang keras untuk mengeluarkan sepeda motor bersespan Bayerische Motoren Werke Aktiengesellschaft (BMW) R75 mereka dari jebakan lumpur Rusia yang kejam selama berlangsungnya "Rasputitsa" (Waktu Tanpa Jalan), musim gugur 1941. Kradmantel (jaket pengendara sepeda motor) berbahan karet yang mereka kenakan memberi perlindungan yang lebih maksimal terhadap lumpur dibandingkan dengan Landser (prajurit) biasa, tapi tetap saja mereka tertutupi olehnya!


 Seorang pengendara motor Wehrmacht (Kradmelder) dengan lahap minum dari botol air yang diberikan oleh warga sipil Bulgaria, sementara warga lainnya - dan juga keledai memperhatikan (1942). Motor yang dia pakai berasal dari jenis NSU 601 TS, sementara plat nomornya (IK - 132 063) menunjukkan bahwa unit si pengendara motor berasal dari Provinz Schlesien (Provinsi Silesia)


 Para Kradmelder beristirahat sejenak di tengah perjalanan menuju Austria saat Anschluß bulan Maret 1938. Mereka memakai kradmantel yang sangat berguna untuk mengusir hawa dingin dan hujan. Nama resmi dari pakaian jenis ini adalah "Schutzmantel für Kraftradfahrer" (pakaian pelindung untuk pengendara sepeda motor). Dua motor di kiri berasal dari jenis Triumph tipe S 350, sementara motor di kanan adalah Zündapp tipe K 800 W. Motor dengan plat nomor WH-250499 (kiri) berasal dari Wehrkreis XV (jena); WH-18469 (belakang) berasal dari Wehrkreis I (Königsberg); dan WH-58884 (kanan) dari Wehrkreis V (Stuttgart)


Foto studio seorang Kradmelder dari 34.Infanterie-Division


Seorang instruktur sepeda motor memberikan pelatihan kepada rekrutan barunya tentang tata-cara berkendara cross-country. Di kondisi jalan yang buruk atau berlumpur maka sepeda motor menjadi kurang berfungsi, meskipun daya tahan mesinnya secara radikal diimprovisasi seiring dengan berjalannya peperangan. Kendaraan jenis ini juga rentan terhadap serangan senjata ringan dan ranjau. Meskipun begitu, setiap divisi Wehrmacht biasanya dilengkapi dengan ratusan sepeda motor yang didistribusikan kepada resimen, detasemen, batalyon, dan kompi mereka


Satu grup unit sepeda motor mempertontonkan kecepatan kendaraan mereka di depan para pengunjung di sebuah barak latihan tahun 1939. Sepeda motor digunakan secara ekstensif selama berlangsungnya Perang Dunia II dan sebuah kompi sepeda motor ditambahkan pada setiap divisi infanteri dan panzer. Tugas utama mereka adalah pengintaian. Para pengendaranya dilatih untuk maju di depan kekuatan utama, mensurvey posisi musuh sampai mereka mendapat tembakan dan kemudian buru-buru kembali untuk melaporkan informasi vital yang didapat


 Motor ber-sespan BMW R12 adalah kendaran tempur yang menjadi andalan Wehrmacht di masa awal perang. BMW R12 dalam foto di atas memajang simbol divisi 6. Panzer-Division di bagian sespannya serta nomor taktis HQ II.Abteilung/Panzer-Regiment 11 di spatbor. Di latar belakang terparkir Panzerkampfwagen IV '600' (kiri) dan Panzerkampfwagen 35(t) '721'

Seorang pengendara sepeda motor dari Totenkopf di akhir Mei 1940


Ngudud dulu setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan! Motornya berasal dari jenis Zündapp K500, sementara kendaraan di latar belakang kemungkinan adalah Mittlere Einheits-Pkw Kfz15 (pabrikan Horch) atau sebuah Steyr




Seorang Kradschützen dari unit Fallschirmjäger tertidur kelelahan di motornya. Kradmantel menutupi tubuhnya, sementara schutzbrille (kacamata penahan debu) dari jenis bügerbrille bertengger di FJ-helm bermotif kamuflase "kura-kura" yang dia kenakan di kepalanya. Foto diambil di Prancis tanggal 21 Juni 1944 oleh Toni Schneiders


Awak sebuah Sd.Kfz.250/5 #402 milik peleton pelopor (Aufklärungszug) dengan plat nomor SS-800647 dari 4.Kompanie / SS Panzer-Aufklärungs Abteilung 11 / 11.SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" menyerahkan selembar kertas berisi informasi situasi pertempuran terkini kepada seorang pengantar pesan bermotor SS (SS-Kradschützen) yang duduk di atas sepeda motor dari jenis DKW NZ 350. Perhatikan simbol Sonnenrad (Roda Matahari) atau Ger-Rune di Sd.Kfz.250/5 yang digunakan oleh Divisi Nordland sebagai lambang unit mereka! Foto ini diambil bulan Juli 1944 saat Tentara Merah melakukan serbuan masif berulangkali terhadap garis Tannenberg di Narva. Divisi Nordland bertahan mati-matian menjaga garis pertahanan yang sangat vital ini bersama dengan 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (Estonia), 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Wallonien (Wallonie), 6. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Langemarck (Flemish), 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade Nederland (Belanda) dan Kampfgruppe Strachwitz dari Panzergrenadier-Division Großdeutschland. Mereka pantang untuk mundur walaupun kekuatan musuh jauh berada di atas mereka. Begitu sengit dan brutalnya pertempuran yang terjadi sehingga gugurlah komandan Divisi Nordland SS-Gruppenführer Fritz von Scholz, dilanjutkan oleh komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 23 Norge serta 24 Danmark! Meskipun begitu, pengorbanan mereka membawa hasil, dan dalam pergulatan yang berlangsung tiga hari tersebut (27-29 Juli 1944), pasukan Jerman berhasil menghancurleburkan tidak kurang dari 113 tank T-34 yang menyerbu garis pertahanan mereka! Tidak hanya itu, dari 136.830 tentara Soviet yang melakukan ofensif di Narva bulan Juli 1944, hanya beberapa ribu yang selamat, dan seantero resimen tank Soviet musnah! Tertahannya ofensif Soviet di hadapan pasukan gabungan Heer dan Waffen-SS memampukan lebih dari 25.000 warga Estonia dan 3.700 orang Swedia untuk meloloskan diri ke negara Swedia yang netral




Sumber :
Buku "Images Of War: Panzer Divisions At War 1939-1945" karya Ian Baxter

Buku "The 6th Panzer Division: 1937-45" karya Oberst a.D. Helmut Ritgen
Majalah "Allied-Axis" issue 10 - Sturmgeschütz at the Front
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.5sswiking.tumblr.com
www.facebook.com
www.forum.axishistory.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com 
www.ww2images.blogspot.com